Bioskop HI "My Perestroika"

Ketika kita mendengar kata “bioskop”, mungkin yang muncul di benak kita adalah menonton film. Benar, menonton film merupakan suatu kegiatan yang bertujuan tidak hanya sekedar entertaint, me-refresh otak, atau bahkan ada pula yang malah sebaliknya. Mungkin, seringkali sebagian dari kita ‘terbawa suasana’ karena film yang diputar. Misalnya, jika film yang ditonton adalah film laga, mungkin sebagian dari kita akan muncul perasaan tegang, jika film horor mungkin rasa ngeri atau takut yang akan muncul. Emosi yang timbul tersebut bervariasi karena semua itu tergantung genre film apa yang ditayangkan.
Lalu, bagaimana dengan film dokumenter? Selain berisi tentang cerita yang bernuansa historis, film dokumenter juga bermanfaat untuk menambah pengetahuan atau bisa dikatakan sebagai media belajar kita. Karena sifat edukatif dari film dokumenter tersebut, maka HIMAHI sebagai suatu organisasi yang terdapat di jurusan HI mengadakan agenda nonton bareng khusus mahasiswa HI dengan tema “Bioskop HI” dengan film dokumenter yang berjudul My Perestroika”. Agenda tersebut tidak hanya sekedar menonton film saja, tetapi juga terdapat diskusi film setelah film selesai ditayangkan.
My Perestroika” merupakan film dokumenter yang didalamnya menceritakan tentang masa pemerintahan komunisme Uni Soviet sampai masa pemerintahan liberalisme Rusia. Selain itu, film ini juga berisi tentang opini dari beberapa masyarakat di Rusia yang merasakan perbedaan kehidupan yang dialami ketika zaman Uni Soviet dan Rusia.
Setelah film selesai ditayangkan, agenda selanjutnya adalah kuis yang diadakan oleh HIMAHI dengan tujuan untuk mengukur seberapa fokus teman-teman HI dalam menonton dan memahami film yang ditayangkan. Mahasiswa yang bisa menjawab pertanyaan kuis dengan benar akan mendapatkan sebuah buku sebagai hadiah. Kemudian setelah kuis selesai, dilanjutkan dengan diskusi film yang sudah ditayangkan. Pemateri dalam diskusi tersebut adalah salah satu dosen HI, bapak Dr. Muhammad Iqbal, S. Sos., M.Si. untuk memberikan penjelasan lebih lanjut terkait film “My Perestroika”.


“Saya kira diskusi film yang digagas teman-teman HI UNEJ ini sebuah kegiatan yang sangat keren, sangat oke, bagus banget, karena ini akan mendorong bahwa perkuliahan itu, kalo memang hanya diandalkan dari kelas tidak bisa. Harus selalu ada kegiatan di luar kelas. Kegiatan itu adalah diskusi, apakah diskusi buku, jurnal, film termasuk salah satunya. Tergantung kemudian film-film yang dipilih untuk dipertontonkan di bioskop HI ini. Itu akan menunjukan concern, kepedulian atau perhatian, fokus yang diminati oleh teman-teman HI”, ungkap pemateri yang biasa disapa pak Iqbal tersebut.
“Kesan saya, sangat-sangat keren dan saya berharap dosen-dosen lain pun di luar HI dan termasuk pula yang dosen HI, memberikan support yang lebih besar lagi untuk pengayaan, barangkali ini bisa berkolaborasi dengan jurusan lain dan menjadi agenda rutin untuk kemudian output-nya berupa monografi, tulisan atau jurnal. Barangkali sudah saatnya fakultas punya teater sendiri untuk bisa membuat bagaimana kehidupan atmosfer akademik ini betul-betul lebih sehat dan lebih segar”, tambah beliau
Acaranya agak membosankan tetapi bagus dan mendidik. Terima kasih kepada pemateri yang sekaligus DPA saya, saya mendapatkan buku dari kuis acara ini. Untuk panitia, sering-sering ngadain acara kaya gini”, ujar Fikry, mahasiswa HI 2014 sekaligus pemenang kuis bioskop HI. Selain itu, acara bioskop HI ini diharapkan bisa membantu minat mahasiswa HI dalam mempelajari dan peduli pada isu-isu yang terjadi dalam lingkup nasional maupun internasional. (art/HIJ)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar